Wednesday, October 31, 2007

Pelesetan

0 comments
PELESETAN amat populer dalam budaya kita dan selalu menarik perhatian, apalagi nuansanya selalu parodi dan humor. Pelesetan juga populer di kalangan praktisi pemasaran. Pelesetan seringkali dimanfaatkan para pelaku pemasaran untuk menarik perhatian. Modalnya cuma kreatifitas, bagaimana memelesetkan isu-isu yang sedang hangat, seperti KKN dan pemilu.

Pemilu dengan 48 partai jelas membuat semua orang bingung memilih. Mau pilih yang mana? Partai-partai politik sendiri berusaha menjangkau rakyat, dengan propaganda paling sederhana : mengajari pemilih untuk mencoblos berdasarkan nomor. Isu nomor ini unik. Sebab, bangsa kita punya sentimen sendiri terhadap angka dan artinya. Ada angka yang dianggap mujur dan membawa keberuntungan. Ada pula angka yang kurang populer dan dianggap sial. Tak mengherankan apabila ada produk yang bermerek angka. Misalnya rokok “234” atau puyer sakit kepala “No.16” dari Bintang Tujuh. Dalam masa kampanye lalu, sang puyer ikut beriklan dengan gaya pelesetan : “Pilih saja No.16!” Maksudnya tentu bukan partai, melainkan obat sakit kepala. Banyak teman yang tersenyum simpul melihat iklan itu.

KKN, dalam satu tahun terakhir ini, menjadi istilah yang amat dan sangat populer di sini. Barangkali melebihi kepopuleran CNN. Para pengiklan pun ikut menggunakannya, dengan aneka gaya pelesetan. Terakhir, saya melihat dalam iklan perusahaan kursi. KKN dipelesetkan menjadi “Kursi Kuat Nyaman”. Ada-ada saja!

Menjelang hari-H pemilu, istilah yang kembali populer adalah nyoblos. Dalam pergaulan sehari-hari, nyoblos merupakan subjek populer untuk dipelesetkan. Apalagi, kata itu mudah dipelesetkan ke daerah porno. Maka, “nyoblos” dan “coblos” ikut menjadi isu panas. Minuman energi Extra Joss yang berlafal senada dengan nyoblos pun beriklan-ria bergaya pelesetan untuk memanfaatkan isu nyoblos sebaik mungkin. Mumpung lagi panas.

Asas pemilu yang “jurdil” dan “luber” juga ikut menjadi isu panas. Di Indonesia, entah kenapa, tradisi jargon dan istilah amatlah populer. Malah, selama 32 tahun Orde Baru, sudah tak terkira berapa banyak istilah dan jargon yang diciptakan oleh birokrasi untuk memopulerkan sebuah kebijakan. Kalau saja ada orang yang mau membuat kamus jargon Orde Baru, pasti akan laris. Nah, jargon “luber” ini pada masa kampanye juga dimanfaatkan oleh sebuah perusahaan bir. Dengan gaya pelesetan yang khas, mereka mengiklankan gelas yang diisi bir hingga luber.

Dalam bahasa inggris, kata yang paling populer barangkali adalah kata makian “f**k”. Begitu populernya, sampai ada kamusnya tersendiri. Rumah Mode French Connection, milik Stephen Marks, tercatat sangat berhasil dalam beriklan gaya pelesetan, dan punya rekor tersendiri. Dengan mengandalkan kalimat “French Connection United Kingdom”, mereka menciptakan pelesetan singkatan baru yang berbunyi fcuk. Aikon fcuk yang sudah dipelesetkan mereka gunakan di semua produk. Hasilnya? Langsung Enak! (begitu kata slogan iklan). T-Shirt mereka sampai terjual 200.000 helai. Manjur,kan?

Fcuk memang menarik perhatian, karena sepintas sama benar dengan “f**k”, kata makian yang populer itu. Konsumen biasa sering terkecoh. Saya sendiri, pertama kali melihatnya di Malaysia, empat tahun lalu, merasa ikut dikelabui. Mulanya kaget. Tapi, setelah saya baca dengan teliti, tak urung saya ikut tersenyum, dan juga membeli T-shirt-nya.

Aikon fcuk ala plesetan itu cepat populer dan dianggap menjadi aikon baru gerakan anti-fashion. Berkat popularitas itu, Stephen Marks mengklaim biaya promosi mereka ikut menjadi irit. Selama tiga tahun, ia menghabiskan biaya 3 juta. Ia membandingkan dengan GAP yang menghabiskan 15 juta dan Calvin Klein yang berbujet 40 juta.

Strategi pelesetan itu jelas murah meriah dan tidak haram ditiru. Dengan pelesetan, anda mencoba meraih perhatian lebih banyak. Pelesetan membuat promosi anda tampil menyolok, Pelesetan adalah bukti bagaimana kreatifitas, imajinasi dan improvisasi dapat menjadi jurus maut pemasaran.

(diketik ulang dari buku “Anti Marketing : Jurus Ampuh Menumpas Persaingan!”, karya Kafi Kurnia, hlm. 43-45)
Read full post »

Thursday, October 25, 2007

Heppy Belsdey Tu Mi

0 comments
Today is my bitrhday.
Artinya, jatah waktu saya di dunia ini semakin berkurang saja...hiks...

Gosshh....cepet banget ya waktu berlalu :-)

Di usia yang sudah semakin udzur ini, masih sedikit sekali sumbangsih saya buat keluarga, apalagi buat bangsa dan agama. Entah berapa banyak lagi usia yang dijjatahkan Allah SWT buat saya. Padahal, masih banyak yang ingin saya raih dan saya capai.
So little time, so much to do :-)

Tetapi, berapapun sisa waktu jatah saya, mudah2an Allah SWT memberi saya kekuatan --dan kesempatan-- untuk memberikan makna pada setiap detik sisa hidup saya...Amien...

Dalam postingan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih buat temen2 yang ngasih ucapan selamat beserta doa, baik yang melalui telp, sms maupun melalui email. Doa dari temen2 semua sangat berarti buat saya, dan benar2 menjadi penyemangat bagi saya untuk terus istiqomah, ngotot, keukeuh gumeukeuh dalam menjalani hidup yang saya yakini.
Thanks guyrls!! Mudah2an Allah SWT mendengar dan mengabulkan doa kalian semua buat saya :-)

And buat temen2 yang lupa ngasih ucapan selamat, gak apa2 kok, nama kalian di phonebook HP saya udah saya hapus....heheee... jas kiding jas porlah (bahasa Tukul yang artinya ‘just kidding, just for laugh’).
Read full post »

Wednesday, October 17, 2007

Stay Hungry, Stay Foolish (3)

0 comments
Cerita ketiga saya adalah tentang kematian.

Ketika saya berumur 17 tahun, saya membaca sebuah moto: "Jika kita hidup setiap hari seperti hari terakhir bagi kita, kita akan menciptakan sesuatu yang benar-benar besar akhirnya." Moto tersebut sangatlah mengesankan saya, dan sejak itu, selama hampir 33 tahun, saya bercermin setiap pagi dan bertanya kepada diri saya sendiri: "Jika hari ini adalah hari terakhir saya, apakah saya akan melakukan apa yang seharusnya saya lakukan?" Dan ketika jawabannya "tidak", saya tau bahwa ada sesuatu yang harus saya rubah.

Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah alat yang sangat penting dalam membantu membuat pilihan-pilihan besar dalam hidup saya. Oleh karena hampir segalanya-- harapan, status, ketakutan, rasa malu, atau gagal-semuanya akan sirna ketika kita menghadapi kematian. Dan hanya meninggalkan apa yang benar-benar penting.

Mengingat bahwa anda akan segera mati adalah jalan terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan pemikiran bahwa anda memiliki sesuatu yang harus anda lepaskan. Kita semua sudah telanjang. Tidak ada alasan anda tidak mengikuti apa kata hati anda.

Sekitar setahun lalu, saya didiagnosa mengidap kanker. Saya dipindai pada jam 7.30 pagi, dan hasilnya menunjukkan dengan jelas ada segumpal tumor pada pankreas saya. Saya bahkan tidak mengetahui apa itu pankreas. Dokter mengatakan bahwa ini merupakan jenis kanker yang hampir tidak dapat disembuhkan, dan harapan hidup saya tidak lebih dari tiga sampai enam bulan lagi. Dokter saya menyarankan saya untuk beristirahat di rumah dan melakukan hal-hal yang sangat saya inginkan, di mana ini merupakan sebuah kode darinya untuk mempersiapkan kematian. Ini berarti saya harus mencoba untuk menceritakan kepada anak-anakmu apa yang kamu pikirkan dalam 10 tahun ke depan hanya dalam beberapa bulan. Ini berarti bahwa saya harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sehingga segalanya menjadi lebih mudah bagi keluarga saya. Ini berarti saya harus mengucapkan perpisahan.

Saya hidup dengan diagnosis tersebut sepanjang hari. Sampai pada suatu senja saya melakukan biopsi, di mana mereka memasukkan sebuah endoskop ke tenggorokan, melewati perut, dan memasukkannya ke usus besar saya. Kemudian dokter akan memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel kanker dari tumornya.

Saya sudah ikhlas, akan tetapi istri saya yang mendampingi saya, mengatakan bahwa ketika mereka mengamati sel-sel itu dengan mikroskop para dokter terharu mengetahui bahwa kanker tersebut berubah ke dalam bentuk kanker pankreas yang sangat jarang dan itu semua dapat disembuhkan dengan operasi bedah. Saya kemudian dibedah dan akhirnya saya baik-baik saja sekarang.

Waktu-waktu itu merupakan waktu yang paling dekat bagi saya menghadapi kematian, dan saya harapkan dalam beberapa dekade ke depan. Menghadapi itu semua, saya dapat mengatakan kepada kalian dengan sedikit lebih yakin waktu kematian merupakan sebuah konsep intelektual yang berguna dan murni: Tidak ada seorang pun yang ingin mati. Bahkan orang yang menginginkan masuk surga pun tidak ingin mati untuk mendapatkannya. Namun kematian merupakan sebuan tujuan yang kita semua miliki. Tidak ada seorang pun yang dapat lolos darinya. Dan memang demikian adanya, karena kematian merupakan penemuan terhebat dalam kehidupan. Ia merupakan agen pengubah kehidupan. Ia akan menyingkirkan yang tua untuk membuka jalan bagi yang lebih muda. Sekarang ini masih baru bagi kalian, tetapi suatu hari tidak lama dari sekarang, kalian akan menjadi tua dan akan tersingkir. Maafkan jika terlalu didramatisasi, tapi ini benar adanya.

Waktu kita sangat terbatas, jadi jangan buang itu percuma untuk hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma hidup dengan hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan suara-suara orang lain yang akan meredam suara hati kita sendiri.

Dan yang terpenting, mempunyai keberanian untuk mengikuti hati dan intuisi anda. Entah bagaimana caranya, mereka telah mengetahui apa yang benar-benar kalian ingin lakukan. Selain itu semua hanyalah pelengkap.

Ketika saya masih muda, terdapat sebuah publikasi yang sangat mengagumkan yang bernama The Whole Earth Catalog, yang mirip seperti sebuah kitab suci dalam generasi saya. Publikasi ini diciptakan oleh seorang mahasiswa bernama Stewart Brand di Menlo Park, tidak jauh dari sini, dan dan diamembawanya ke dalam kehidupan dengan sentuhan puitisnya.

Ini semua terjadi pada akhir tahun 1960-an, sebelum PC dipublikasikan, sehingga itu semua dibuat oleh juru tik, gunting, dan kamera polaroid. Ini semua seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum Google lahir; Itu semua sangatlah idealistis, dan dibanjiri dengan alat-alat dan pemikiran yang hebat.

Stewart dan timnya mempublikasikan beberapa issue dalam The Whole Earth Catalog, dan ketika dimulai kursus tentang itu, mereka mempublikasikan Final Issue. Itu terjadi pada pertengahan 70-an, ketika saya seusia kalian. Pada sampul belakang dari Final Issue mereka terdapat foto sebuah jalan di pedesaan pada waktu pagi hari, yang mungkin akan membuat kita berpikir untuk menjelajahinya jika kita berjiwa petualang. Di bawahnya terdapat kata-kata: "Stay Hungry.Stay Foolish."

Kata-kata tersebut merupakan pesan terakhir mereka sebelum mereka lulus. Stay Hungry. Stay Foolish. Dan saya selalu mengingatkannya kepada diri saya. Dan sekarang, dengan kelulusan kalian semua, saya mengharapkannya kepada kalian semua. Stay Hungry. Stay Foolish.

Terima kasih banyak.
Steve Jobs
Read full post »

Stay Hungry, Stay Foolish (2)

0 comments
Cerita kedua tentang cinta dan kehilangan.

Saya beruntung bahwa saya mengetahui apa yang ingin saya lakukan sejak awal. Woz dan saya memulai Apple di garasi rumah saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami berdua bekerja keras dan dalam sepuluh tahun Apple berkembang dari hanya dua orang dalam sebuah garasi menjadi perusahaan bernilai $2 milyar dengan lebih dari 4000 pekerja.

Kami baru merilis ciptaan terbaik kami – Macintosh - setahun sebelumnya, di mana saat itu saya baru berusia 30 tahun. Akan tetapi kemudian saya dipecat. Bagaimana mungkin anda dipecat oleh perusahaan yang dibangun oleh anda sendiri? Well, dengan berkembangnya Apple kamu mempekerjakan orang-orang yang saya pikir sangat berbakat untuk menjalankan perusahaan dengan saya, dan untuk tahun-tahun pertama semuanya berjalan dengan sangat baik. Akan tetapi visi kami tentang masa depan menjadi berbeda dan kadang-kadang ini semua menjatuhkan kami. Sehingga akhirnya Dewan Direktur memutuskan berpihak kepadanya. Sehingga saat berusia 30 saya dipecat dan berita ini terpublikasi ke khalayak ramai. Apa yang menjadi fokus hidup saya hilang, dan itu semua sangatlah menghancurkan saya.

Saya benar-benar tidak mengetahui apa yang harus saya lakukan untuk beberapa bulan. Saya merasa bahwa saya telah membiarkan generasi pengusaha sebelumnya runtuh. Saya bertemu dan meminta maaf kepada David Packard dan Bob Noyce. Kesalahan saya sudah diketahui oleh publik, sehingga melarikan diri dari valley pun tidak ada artinya. Kemudian, saya pun tersadar akan sesuatu: saya masih cinta apa yang saya lakukan. Peralihan yang terjadi di Apple tidak mempengaruhi pemikiran tersebut. Saya memang dipecat, tetapi saya masih mencintai bidang ini. Maka saya pun memutuskan untuk memulainya kembali.

Di kemudian hari, saya merasakan bahwa pemecatan saya oleh Apple merupakan hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidup saya. Beban untuk menjadi sukses digantikan oleh langkah yang ringan sebagai seorang pemula lagi, sedikit keyakinan terhadap segala sesuatu. Hal tersebut membuat saya memasuki salah satu periode paling kreatif dalam hidup saya.

Dalam lima tahun selanjutnya, saya memulai sebuah perusahaan yang diberi nama NeXT dan Pixar, dan saya pun jatuh cinta kepada seorang wanita yang mempesona yang kemudian menjadi istri saya.

Pixar kemudian memulai untuk menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang menjadi studio animasi film terbaik di dunia. Kemudian terjadi peralihan yang luar biasa, Apple membeli NeXT, saya kembali ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung teknologi Apple saat ini. Dan Laurene dan saya mempunyai sebuah keluarga yang bahagia.

Saya yakin semua tidak akan pernah terjadi jika saya tidak dipecat oleh Apple. Ini merupakan obat mujarab yang sangat pahit, tapi setiap pasien membutuhkannya, saya pikir. Kadang-kadang kehidupan menghancurkan anda dengan amat kejam. Jangan hilang kepercayaan. Saya yakin bahwa satu hal yang bisa membuat saya bertahan adalah bahwa saya mencintai apa yang saya lakukan. Kita harus mencari apa yang sebenarnya kita cintai. Dan adalah benar bahwa pekerjaan kita adalah kekasih kita. Pekerjaan kita akan mengisi sebagian besar hidup kita. Dan satu-satunya jalan untuk bisa mencapai kepuasan sejati adalah melakukan apa yang kamu yakini adalah kerja yang hebat. Dan satu-satunya jalan melakukan kerja yang hebat adalah mencintai apa yang kamu lakukan. Jika kita belum menemukannya, carilah! Jangan diam! Karena ini semua berhubungan dengan hati, kita akan mengetahuinya ketika kita menemukannya. Dan seperti sebuah hubungan yang hebat, hal itu akan menjadi lebih baik dan lebih baik dengan bergulirnya waktu. Jadi, tetaplah mencarinya sampai kalian menemukannya. Jangan diam!
bersambung....
Read full post »

Stay Hungry, Stay Foolish (1)

0 comments
Lagi asik2nya ngaduk2 isi hard-disk laptop, tiba2 nemuin 'harta karun' yang lama sempet hilang. Tulisan memikat yang 'SANGAT MEMBAKARR' dan INSPIRASIONAL, yaitu pidato legendaris dari Steve Jobs -- Stay Hungry, Stay Foolish-- pada acara wisuda di Universitas Stanford.

Alhamdulillah, membaca kembali pidato dari orang hebat ini, bener2 bikin motivasi dan keyakinan saya terbakar kembali.
Karena itu, saya ingin sekali men-share pidato beliau yang menginspirasi ini kepada temen2.
Ehm, berhubung pidato ini agak panjang, dan supaya temen2 gak kecapekan bacanya, maka saya membagi pidato ini dalam tiga postingan.

Baiklah, berikut ini saya copy-paste bagian pertama pidato beliau ini.

Selamat Membaca dan Terbakar!!
------------

STAY HUNGRY – STAY FOOLISH

Saya merasa terhormat bersama kalian hari ini dalam acara wisuda salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah diwisuda. Sejujurnya saya katakan, saat ini merupakan saat-saat terdekat saya pada sebuah acara wisuda. Hari ini saya ingin menceritakan kepada kalian 3 cerita pendek hidup saya. Hanya itu. Biasa-biasa saja. Hanya 3 cerita.

Cerita pertama tentang Penghubungan momen-momen.

Saya drop out dari Reed College setelah enam bulan pertama, tetapi saya tetap berada di lingkugan kampus selama kurang lebih 18 bulan sebelum saya benar-benar memutuskan untuk berhenti. Mengapa saya dropout?

Ini dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah seorang mahasiswi muda sebuah perguruan tinggi yang hamil di luar nikah dan dia memutuskan saya untuk diadopsi. Dia mempunyai keinginan yang kuat bahwa saya harus diadopsi oleh pasangan lulusan sebuah universitas, jadi segala sesuatunya sudah disiapkan dari awal bahwa saya akan diadopsi sejak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya.

Selain itu, ketika saya dilahirkan mereka memutuskan bahwa mereka sangat menginginkan seorang bayi perempuan di menit-menit terakhir. Sehingga orangtua angkat saya, yang menunggu giliran, mendapat telepon di tengah malam:
"Kami mempunyai seorang bayi lelaki yang tidak diharapkan, apakah kamu menginginkannya?"
Mereka menjawab: "tentu!".
Ibu kandung saya kemudian mengetahui bahwa ibu saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah saya tidak lulus SMA. Dia kemudian menolak untuk menandatangani perjanjian adopsi. Meskipun, akhirnya hatinya luluh ketika orangtua saya berjanji bahwa saya akan kuliah suatu hari nanti.

17 tahun kemudian, saya memang benar-benar kuliah. Waktu itu saya yang masih naif, memilih perguruan tinggi yang biaya pendidikannya hampir sama dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan yang dimiliki oleh orang tua saya habis untuk membiayai kuliah saya. Setelah enam bulan, saya tidak melihat bahwa hal ini sebegitu bernilainya. Sama sekali saya tidak tau apa yang sebenarnya ingin saya lakukan dalam hidup dan tidak tahu apakah kuliah akan menolong saya untuk menjawab itu semua. Di lain pihak, saya menghabiskan seluruh uang yang orang tua saya tabung sepanjang hidup mereka. Sehingga saya memutuskan untuk keluar dan mencoba untuk menguatkan diri bahwa apa yang saya lakukan tidak salah. Cukup menakutkan waktu itu, tetapi jika saya mengenang kembali, itu adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat. Saat saya memutuskan untuk keluar, saya dapat berhenti mengambil kelas-kelas yang tidak menarik perhatian saya,dan hanya menghadiri kelas yang benar-benar menarik.

Akan tetapi, tidaklah semuanya romantis. Saya tidak tinggal di asrama, sehingga harus tidur di lantai teman-teman saya. Saya mengembalikan botol Cola untuk ditukar dengan 5 sen yang akan saya gunakan untuk membeli makanan, dan saya akan berjalan sejauh 7 mil (+/- 10km) menuju kota lain setiap minggu malam untuk memperoleh makanan yang baik di candi Hare Krishna. Saya sangat menyukainya. Kejadian-kejadian di mana saya menemui sandungan untuk mengikuti apa kata hati saya menjadi sesuatu yang tidak dapat dinilai dengan uang nantinya.
Saya berikan satu contoh:
Saat itu, Reed College menawarkan kuliah kaligrafi yang mungkin merupakan yang terbaik di negara ini. Di sepanjang kampus tiap poster dan label yang dibuat sangatlah indah. Oleh karena saya drop out dan tidak mengikuti kelas normal, saya memutuskan untuk mengambil kelas kaligrafi untuk belajar bagaimana membuat itu semua.

Saya belajar tentang tipe-tipe serif dan san serif, variasi jumlah spasi yang diperlukan di antara kombinasi-kombinasi huruf yang berbeda, dan juga tentang apa yang membuat tipografi sangat megah. Itu semua sangatlah indah, bersejarah, dan artistik di mana science tidak dapat menangkap itu semua, dan saya kira itu semua sangatlah menakjubkan.

Tidak satu pun dari ini semua memiliki setidaknya harapan untuk menjadi sesuatu yang berguna bagi hidup saya. Akan tetapi sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendesain komputer Macintosh pertama, semuanya seperti datang kembali kepada saya. Dan saya mendesain semuanya ke dalam Mac. Komputer itu merupakan komputer pertama yang didesain dengan tipografi yang indah. Jika saya tidak pernah mengambil kuliah itu sewaktu di kampus, Mac tidak akan mungkin mempunyai beragam tipe huruf atau spasi huruf-huruf yang proporsional. Dan semenjak Windows mengkopi Mac, sepertinya tidak ada PC yang memiliki hak milik itu semua. Jika saya tidak pernah drop out, saya tidakakan pernah mengikuti kuliah kaligrafi dan PC mungkin tidak akan pernah memiliki tipografi yang indah. Tentu saja sangatlah mustahil untuk menghubungkan semua momen-momen di masa depan ketika saya masih di kampus. Tetapi sangat, sangat jelas ketika saya menghubungkannya sepuluh tahun kemudian.

Lagi-lagi anda tidak akan pernah dapat menghubungkan momen-momen itu ke depan, anda hanya dapat menghubungkan itu semua dengan melihat ke belakang. Anda harus percaya kepada sesuatu -keberanian anda, takdir, hidup-mati, karma, apapun itu. Pendekatan ini tidak pernah membuat saya menyerah, akan tetapi membuat seluruh perubahan dalam hidup saya.
bersambung.....
Read full post »

Tuesday, October 16, 2007

Mohon Maaf Lahir dan Bathin

0 comments
Alhamdulillah. Gak kerasa bulan Ramadhan telah berganti dengan bulan Syawal. Berakhir sudah bulan yang penuh berkah dan rahmat. Bulan yang agung. Bulan dimana tidurnya kita menjadi pahala. Bulan dimana setiap perbuatan baik kita mendapatkan pahala berpuluh kali lipat. Bulan dimana setiap helaan nafas kita bisa menjadi ibadah. Bulan dimana Al-Quran diturunkan. Bulan dimana pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka ditutup rapat. Bulan dimana terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, malam Lailatul Qadar.

Dan seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, saya (lagi-lagi) gak terpilih menjadi salah satu hamba-NYA yang beruntung, yang mendapatkan kenikmatan malam Lailatul Qadar itu...hiks...

Yah, dengan kuantitas & kualitas ibadah saya, gak aneh sih kalo saya belum diijinkan dan diridhai Allah SWT untuk mendapatkan malam yang mulia tersebut. Sungguh sedikit sekali amal ibadah yang telah saya lakukan di bulan Ramadhan ini. Masih banyak detik-detik di bulan Ramadhan yang saya lewatkan dengan kehampaan, tanpa makna dan tak mengandung nilai tambah. Dari lima waktu shalat, hanya dua waktu shalat saja yang rutin saya laksanakan di mesjid. Dan untuk enam tahun berturut-turut, saya kembali gagal mengkhatamkan Al-Quran selama bulan Ramadhan *what a horrible record!!*.


Well, sudah sangat jelas bahwa ‘raport’ saya di ramadhan ini nampaknya masih merah. Dengan rekor mengerikan seperti di atas, saya hanya bisa dengan rendah hati berharap dan memohon kepada Allah SWT agar saya masih diberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan tahun depan...*Amin ya Robb..*

Dan saya juga berdoa semoga semua amal ibadah saya --sesedikit apapun itu-- selama bulan Ramadhan ini diridhai dan diterima Allah SWT. Semoga Allah SWT tidak menjadikan puasa saya hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, sedangkan maknanya tidak saya dapati..

Akhirul kalam, buat temen-temen, izinkan saya dan keluarga untuk mengucapkan :

Taqabbalallahu minna wa minkum,
Shiyamana wa Shiyamakum,
Kullu’aamin wa Antum Bikhoirin,
Minal Aidin wal Faidzin

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
1 SYAWAL 1428 H

Mohon Maaf Lahir dan Bathin...
Semoga amal ibadah kita di bulan Ramadhan diterima Allah SWT,
Dan semoga semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan menjadikan kita menjadi muslim yang lebih baik lagi...Amien..
Read full post »
 

Copyright © CARPE DIEM!!! Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger